Welcome to My Blog.....

Senangnya Bisa Berbagi Kepada Teman-teman Semua.....

Cari Blog Ini

Laman

Jumat, 26 Agustus 2011

Berteman dengan Gajah, Nikmati Indahnya PLG








Berteman dengan Gajah, Nikmati Indahnya PLG

BOSAN dengan suasana kota? Jenuh dengan wisata alam bahari dan pegunungan dengan air terjun serta aliran sungai? Saatnya beralih untuk menikmati indahnya alam hayati dengan berbagai satwa unik nan menarik. Kali ini, Tim Radutraveling mencoba melongok Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat.
Untuk diketahui, PLG Seblat merupakan kawasan alam hutan konservasi terletak di Desa Suka Baru Kecamatan Putri Hijau Kabupaten Bengkulu Utara. Lokasi ini bukan hanya menyimpan kealamian alam, namun wisatawan dan pencinta alam dapat menikmati bersahabat dengan gajah. Jika pilihannya ingin lebih jauh mengenal alam hutan konservasi, kita bisa masuk ke kawasan hutan dengan mengikuti prosedur yang telah ditentukan pengelola.
Ironisnya, meski namanya sudah dikenal hingga ke mancanegara, kawasan hutan seluas 6.868 hektar itu belum mampu menarik minat wisatawan lokal. Diduga, hal ini juga didukung dengan belum dimanfaatkannya aset wisata itu secara maksimal oleh pemerintah daerah atau pihak terkait. Padahal, bukan sedikit turis asing seperti dari Belanda, Singapura, Kanada dan sejumlah negara lain yang mengunjungi wisata ini. Cukup masuk akal, karena di lokasi ini setidaknya ada 19 ekor gajah yang telah dibina dan dapat melakukan berbagai atraksi menarik bahkan bersahabat dengan wisatawan. Dalam prediksi kasar berdasarkan keterangan pihak BKSDA Putri Hijau, di kawasan hutan PLG itu terdapat setidaknya 80 ekor gajah.
Kepala Resort BKSDA Putri Hijau Slamet Riyanto menuturkan, dalam kawasan hutan konservasi itu terdapat seluruh jenis dan spesies satwa dilindungi. Namun jumlah totalnya belum dapat diprediksi. Selain populasi gajah, berbagai satwa lainnya seperti berbagai jenis burung, kijang, rusa dan harimau sumatera hidup dan berkembang dalam hutan kawasan itu. Dengan alasan itu pula, hutan kawasan ini merupakan sebuah anugerah sebagai lokasi vital yang mendapatkan pengawasan serta perlindungan ekstra ketat dari pihak BKSDA.
Diakui Slamet, lokasi ini sebenarnya cukup potensi jika dijadikan sebagai tempat tujuan wisata. Hanya saja, proses membutuhkan prosedur tanpa melanggar aturan dan ketentuan hukum. Meski demikian, jika tertarik mengunjungi lokasi ini, sah-sah saja. Apalagi bukan hanya kesenangan yang akan didapat, melainkan kita juga bisa mempelajari banyak hal tentang satwa. Hanya saja, ketika wisatawan bermaksud masuk ke kawasan hutan, harus ada izin resmi dari pihaknya. Hal ini dilakukan guna mencegah terjadinya tindakan yang merusak alam dan aktivita negatif lainnya seperti menebang pohon atau berburu satwa.
"Kalau mau masuk, kita akan periksa dulu. Tidak boleh melakukan perburuan," tegasnya.
Diungkapkan pula, kedatangan wisatawan ke lokasi ini memiliki tujuan berbeda-beda, mulai dari sekadar berwisata hingga penelitian. Dia tak menyangkal soal adanya wacana lokasi ini akan dijadikan tujuan wisata, namun hal itu masih dalam proses pertimbangan lebih lanjut pihak BKSDA. Dia berharap, kawasan alam ini dapat menjadi perhatian semua pihak terutama dalam hal pelestarian alam hayati.
Disisi lain, sebagai salah satu upaya mengenalkan kekayaan Putri Hijau sebagai populasi gajah di daerah ini, pihak pemerintah kecamatan Putri Hijau menetapkan gajah sebagai ikon daerah. Selain berbagai kegiatan dalam skup desa dan kecamatan, dalam waktu dekat ini kawasan PLG dijadikan sebagai pusat Jambore Cabang Pramuka BU. Berbagai persiapan lapangan pun telah dilakukan oleh semua pihak terkait baik panitia pelaksana, pemerintah desa setempat, BKSDA Putri Hijau serta pemerintah kecamatan.
Camat Putri HIjau Sahat M Situmorang AP MM mengatakan, gajah merupakan ikon kecamatan Putri Hijau yang layak ditonjolkan bagi kemajuan daerah. Menurutnya, kawasan PLG merupakan sebuah aset berharga dan tak dimiliki daerah lain. Sehingga patut menjadi perhatian serius agar ke depan kawasan ini menjadi kawasan yang memberikan nilai tambah bagi daerah. Selain menjadi pusat konservasi dan menjalankan fungsi utama sebagai hutan kawasan penyangga keseimbangan lingkungan dengan berbagai satwa di dalamnya, kawasan ini juga merupakan kawasan potensial sebagai obyek wisata. Tidak hanya wisata alam, potensi lain yang tersimpan dan belum dimanfaatkan secara maksimal adalah lokasi sirkuit offroad. Beberapa event yang telah dilakukan di PLG merupakan upaya awal untuk menghidupkan wilayah ini. (ependi harian - Radar Utara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.