Welcome to My Blog.....

Senangnya Bisa Berbagi Kepada Teman-teman Semua.....

Cari Blog Ini

Laman

Kamis, 24 Maret 2011

"Sepotong Surga" di Sungai Suci




"Sepotong Surga" di Sungai Suci

SIAPA yang tak kenal dengan keindahan Pantai Sungai Suci di Desa Pasar Pedati Kecamatan Pondok Kelapa. Sejak pemekaran beberapa waktu lalu, kawasan yang tadinya masuk dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, saat ini obyek wisata yang berjarak sekitar 1 Km dari jalan lintas provinsi tersebut termasuk teritorial Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng).
Keindahan Pantai Sungai Suci dikenal memang asri dan masih alami. Tak berlebihan jika sebagian orang mengibaratkan kawasan ini sebagai "sepotong surga" yang mendamaikan. Sayangnya, meski menyimpan potensi keindahan dan kesan natural, obyek wisata ini belum tergarap maksimal. Padahal jika dikembangkan, banyak pihak yang yakin obyek wisata ini mampu menjadi lokasi wisata andalan bagi Kabupaten Benteng yang memang masih perlu banyak menggali potensi untuk mendongkrak PAD.
Ketika Tim Radutraveling mengunjungi lokasi ini, Samsul Syahri SE, pihak ketiga yang mengelola retribusi sejak 1 tahun terakhir mengaku, dengan keterbatasan fasilitas seperti saat ini saja, Pantai Sungai Suci ini cukup ramai dikunjungi ketika hari libur. "Selain warga Benteng sendiri, pengunjungnya pun datang dari kabupaten dan provinsi tetangga. Ini menandakan aset wisata ini benar-benar layak untuk dikembangkan. Sebab dari letaknya saja, Pantai Sungai Suci ini sangat strategis dan mudah dijangkau dari Kota Bengkulu," katanya. Selain itu, beberapa fasilitas penunjang seperti hotel dan warung makan juga telah tersedia.
Ditambahkannya, lokasi Pantai Sungai Suci ini mempunyai kawasan pantai terbentang sepanjang 2 KM. Menariknya, kawasan ini juga dihiasi dengan batu cadas dan nuansa alami cukup memberikan nilai lebih dan kenyamanan. "Untuk para pengunjung datang dari segala penjuru. Baik dari Kota Bengkulu dan kabupaten tetangga, bahkan ada juga wisatawan asing yang datang ke sini. Apalagi saat hari libur, para pengunjung sangat banyak. Bahkan berjumlah ratusan orang. Sedangkan untuk hari-hari biasa para pengunjung tak begitu banyak dan itupun didominasi anak muda," imbuhnya.
Selain menyimpan keindahan, lokasi wisata ini juga menjadi pusat masyarakat untuk mengumpulkan batu bara, mencapai ratusan ton. Tak kalah menarik, di bibir pantai juga terdapat warga yang sejak 2 bulan terakhir mencari emas. Jika aset ini dikembangkan dengan serius, tentu aktivitas masyarakat mendulang emas dan mengumpulkan batu bara itu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. "Hal utama yang harus dilakukan pihak pemerintah saat ini yakni seperti kendala status tanah di lokasi wisata tersebut yang saat ini diklaim sebagian besar milik masyarakat. Kondisi ini seharusnya mendapat tanggapan serius dan langkah cepat oleh pemerintah daerah," kata Samsul.
Selain penuntasan status tanah, Pemkab juga harus berani menertibkan pondok-pondok tertutup milik warga yang sudah bertebaran di lokasi wisata dan menimbulkan imej negatif. "Sebenarnya kita juga resah terhadap keberadaan pondok tertutup yang dimungkinkan dimanfaatkan oleh pengunjung terutama para pemuda pasangan kekasih untuk melakukan perbuatan tak senonoh. Selain itu keberadaan para pengumpul limbah batu bara juga sanagat merusak pemandanagan di sekitar lokasi wisata ini. Untuk itu kita berharap agar Pemkab Benteng dapat turun tangan melakukan pembenahan dan penataan terhadap lokasi wisata sungai suci ini," imbuhnya.
Terpisah, Kepala Desa Pasar Pedati Rahaya mengatakan, saat ini keberadaan Pantai Sungai Suci nyaris terbengkalai. Meski demikian, keindahan natural lokasi ini tak mengurungkan niat pengunjung untuk melepaskan penat di obyek wisata ini."Kalau dengan kondisi ini saja pengunjungnya sudah banyak, apalagi jika dikembangkan maksimal. Kami yakin akan menguntungkan daerah dan akan membuat geliat ekonomi masyarakat semakin meningkat. Oleh karena itu, Pemkab mestinya dapat membaca dan memanfaatkan peluang ini," kata Rahaya. (Evan Lexuan - Radar Utara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.