Welcome to My Blog.....

Senangnya Bisa Berbagi Kepada Teman-teman Semua.....

Cari Blog Ini

Laman

Kamis, 24 Maret 2011

Membunuh Murung di Tapak Batu, Lais



Membunuh Murung di Tapak Batu, Lais

SALAM weekend. Bagi sebagian orang, mendengarkan suara deburan ombak dan merasakan semilir angin pantai menjadi penawar manjur ketika suntuk dan murung mulai menyerang. Banyak pula mereka yang seakan mendapat energi dan semangat baru setelah itu. Di Bengkulu Utara, energi baru ini bisa anda dapatkan di Pantai Tapak Batu Kelurahan Pasar Lais dan Tapak Balai di Desa Tebing Kandang Air Napal.
Sebagai sajian bagi pembaca pada edisi weekend kali ini, sebelumnya Tim Radutraveling mengunjungi kedua kawasan itu. Dengan menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam dari Kota Bengkulu, kawasan ini dapat dengan mudah dijumpai. Sebab khusus lokasi Tapak Balai, letaknya cukup strategis, berada persis di samping jalan lintas barat. Sedangkan kawasan Tapak Batu sedikit masuk ke dalam dari Kelurahan Pasar Lais dengan jarak tempuh sekitar 200 meter. Namun tak usah khawatir, jalan yang akan dilalui cukup bagus dan layak dilalui kendaraan bermotor.
Indahnya panorama alam di Pantai Tapak Batu cukup menggoda. Deburan ombak memecah diiringi hembusan angin yang melegakan hati, cocok dijadikan tempat bersantai bersama orang-orang tercinta. Sebab di kawasan itu terdapat lapangan rumput dengan kerindangan pohon di setiap sisinya. Konon katanya, kawasan ini juga menyimpan cerita mistis.
Di kawasan pantai ini, ada sebuah makam keramat yang menurut keyakinan warga merupakan makam orang sakti pada masa lampau. Makam tua ini tak tergerus abrasi air laut meski sekelilingnya telah habis dimakan abrasi. Kabarnya, dulu di atas makam ini ditemukan sebuah jubah putih. Selain itu, tak heran jika nama jalan menuju kawasan wisata tersebut bernama Jalan Pusara. Sebab untuk sampai ke pinggir pantai, di kiri kanan jalan banyak terdapat makam serta ada juga makam tua yang katanya keramat. Meski suasana sedikit angker, tapi jika Anda sudah menjejakkan kaki di pantai ini, kesan mistis lenyap sudah. Sebab keindahan alam di kawasan ini, mampu membuat kita nyaman.
Beberapa pelajar yang sedang bersantai usai sekolah di kawasan pantai ini ketika dikonfirmasi mengaku, suasana di Tapak Batu cukup membuat mereka plong. Udara sejuk tak membuat mereka takut, meski banyak makam. "Yang penting pengunjung jangan sampai membuat ulah dan tingkah laku buruk seperti berbuat tidak baik dan berkata kotor," ujar pelajar SMA yang mengaku bernama Ari.
Meski mengaku nyaman di obyek wisata ini, namun mereka menyayangkan karena aset ini kurang mendapat perhatian Pemkab Bengkulu Utara. "Padahal ini kan aset wisata yang cukup bagus dan berpeluang mengundang pemasukan bagi daerah. Kami rasa hanya karena kurang perhatian dan kurang pengembangan saja dari pemerintah. Selain itu, kami juga menyesalkan abrasi yang diduga karena usaha pertambangan," katanya.
Tak begitu jauh dari kawasan Pantai Tapak Batu, kita juga dapat menikmati keindahan Pantai Tapak Balai yang terletak di Desa Tebing Kandang Kecamatan Air Napal. Sedikit lebih memungkinkan dibanding Pantai Tapak Batu, di Pantai Tapak Balai ini kita bisa menjumpai banyak kedai makanan dan minuman. Selain itu, lokasinya pun di pinggir jalan raya. Sehingga jarak tempuhnya menjadi lebih mudah.
Di Tapak Balai, biasanya pengunjung bersama keluarga hanya duduk menikmati hembusan angin memandang panorama alam serta tidak ketinggalan aktivitas berfoto.
Menariknya, di pantai ini ada tanah kuning di atas karang yang sering juga dikenal dengan istilah Tanah Lot-nya Bengkulu Utara. Layaknya Tanah Lot Bali, tanah di atas karang itu ditumbuhi pohon kelapa dan jenis rumput lainnya. Tanah tersebut merupakan rekahan pecah akibat gerusan abrasi air laut. Namun karena bentuk dan warnanya mencolok, pemandangan tanah ini pun menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Berkaitan dengan cerita mistis Pantai Tapak Batu, di Pantai Tapak Balai juga ada makam tua keramat yang diyakini makam orang sakti. Menariknya lagi, menurut warga kemungkinan besar pemilik makam ini adalah orang yang sama. Sebab jika di makam Tapak Batu ditemukan jubah, di Tapak Balai sejarah makam tersebut dibuat karena dulunya ditemukan sorban putih di atas makam. (Ochie - Radar Utara)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.